Pagi yang cerah di Ebisu. Matahari memberi semangat pada aku dan suami untuk segera mengeksplor dari Ebisu, yang ternyata sangat tenang, sepi dan jauh dari lokasi turis. Cocok untuk yang suka tempat damai dibandingkan yang bising dan ramai, cocok juga untuk berlibur bersama keluarga.
Untung lah lingkungan Ebisu damai dan adem, tidak mengecewakan besar lengan berkuasa juga untuk aku yang putus asa alasannya ialah liburan dengan anak yang sedang sakit.
Hari kedua di Tokyo, aku berencana mengajak Abenk ke tempat Shibuya.
Oh ya, ini pertama kalinya Abenk ke Jepang sedangkan aku ketiga kalinya. Hari itu hari Sabtu. Kami bangkit lebih pagi dari hari Sabtu biasanya, alasannya ialah semangat ingin mengeksplor Tokyo. Sambil menuju Shibuya yang letaknya hanya 1 stop dari stasiun Ebisu, kami juga janjian dengan sepupu kami yang sedang sekolah di Tokyo.
Kondisi Aura sudah jauh lebih membaik, tapi perlu usaha ketika memakaikan Aura baju soalnya Aura nggak mau pakai kaos kaki (!) dan nggak mau didobel-dobel (!!). Untung kepikiran bawa selimut dari Maison Elmesa, tidak mengecewakan untuk menghangatkan tubuhnya yang masih kurang fit.
Read more: Japan Day #1 | Traveling With A Sick Toddler
Saya mengantar Abenk melihat patung Hachiko, kemudian kami mampir sebentar ke Uniqlo, H&M, dan berakhir di Loft alasannya ialah kami beli beberapa perintilan rumah dari MoMA yang dijual di Loft. Tak lama, Andri, sepupu kami tiba dengan senyum lebar dan memeluk kami.
Pertemuan ini tentunya sudah direncanakan jauh-jauh hari, mungkin dari 4-5 bulan yang kemudian waktu kami sama-sama sedang di Jakarta. Siang itu kami diantar oleh tour guide kami alias Andri untuk makan siang di Sushi Zanmai. Info lengkap Sushi Zanmai dapat klik di sini.
Aura semalam sudah sempat makan kentang goreng, siang itu Aura ngemil strawberry Jepang yang manis dan juicy banget! Lumayan lah, yang penting ada yang masuk ke perut hehe.
Sepanjang perjalanan, Aura nggak mau duduk di stroller. Mungkin alasannya ialah masih kurang fit dan masih ajaib dengan segalanya, terutama soal cuaca. Mana Shibuya kayak pepes kan, jikalau selesai pekan? Ini berlanjut terus hingga kami ke Omotesando.
Kami berkeliling dari ujung ke ujung Omotesando, Aura aku gendong terus (btw, aku hari itu lagi gak bawa gendongan). Kalau Abenk yang gendong, Aura ngamuk-ngamuk. Ya paling cuma bertahan 5-10 menit.
Untung ada Andri yang bantuin menutupi kami dengan syal semoga dada dan perut aku gak masuk angin hahaha!
Di balik senyuman, hati berteriak "ENCOKKK!!!!" |
Lumayan deh, aku nunggu selama 1 jam lebih dan Aura tertidur pulas di pangkuan saya. Setiap ngobrol sama Andri, kepala aku rasanya mulai ngawang alasannya ialah capek jalan-jalan dan gendong Aura non-stop.
Tapi alasannya ialah kami duduk di Chun Tsui Tang untuk istirahat, Aura juga jadi dapat tidur pulas. Udah mulai keliatan sih perkembangannya dibandingkan kemarin. Aura juga sering tidur, mungkin alasannya ialah lemas dan efek obat yang dikasih dokter. Bagaimana pun, yang penting dalam 2-3 hari ke depan Aura sudah harus fit.
Karena sudah malam, aku dan Abenk mengajak Andri untuk menginap di apartemen kami. Benar kan, jadi malah seru alasannya ialah ada Andri! Nahhhh, mumpung ada Andri yang dapat ajak Aura main, aku curi-curi waktu untuk keluar sebentar walaupun hanya ke Family Mart.
Mungkin alasannya ialah capek banget dan suntuk nggak dapat menikmati liburan, I NEED MY ME-TIME! Awalnya (seperti biasa) Abenk nggak baiklah jikalau aku pergi sendirian, tapi ini Jepang. Bukan di kota besar yang tingkat kriminalitasnya tinggi. Kaprikornus aku pergi keluar bermodal dompet dan kamera, menangkap suasana Ebisu Garden Place pada malam hari yang dihiasi lampu-lampu.
Akhirnya aku tidak mengecewakan usang tuh, muter-muter di drugstore dan Family Mart hanya untuk lihat-lihat. Soalnya dari kemarin belum sempat lihat-lihat kan, apalagi seharian hanya gendong bocah yang lagi nggak yummy badan.
Dua hari pertama, aku nggak banyak foto-foto alasannya ialah Aura masih nempel kayak perangko. Belum dapat menikmati liburan juga alasannya ialah ngurus anak sakit. Tapi malam itu ditutup dengan indah alasannya ialah sempat curi waktu me-time dan menikmati suasana Ebisu yang rasanya nggak ibarat di Jepang.
Bagaimana kelanjutan dongeng liburan aku berikutnya? Stay tuned!
Comments