Family Life

Beauty

Beauty Budget

Cerita Sore

Lifestyle

Couple Trip

Personal

Fashion

» » » » » Japan Travel Diary #8: Kyoto & Arashiyama

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Untuk menutup liburan dengan manis, aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke Kyoto. Bosan kan, lihat gedung-gedung terus? Saya sengaja menentukan Kyoto untuk mengakhiri liburan kami sebab kotanya sangat cantik, unik dan cocok untuk laid back.

Tak ada aktivitas perjalanan yang ketat untuk berkunjung di Kyoto, aku hanya kepikiran mau ajak Abenk ke Fushimi Inari dan Arashiyama. Untungnya dari Osaka ke Kyoto hanya menempuh waktu satu jam perjalanan.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Fushimi Inari-taisha Shrine lebih ramai dari pertama kali aku berkunjung. Banyak turis lokal maupun internasional, selain itu banyak warung-warung yang menjajakan masakan kecil mulai dari sate, mochi, takoyaki, dsb. Sebelum muter-muter aku dan Abenk pun kalap mencoba cemilan gemes-gemes. Mana udara lagi masbodoh banget, makan apa aja yang masih hangat rasanya super enak.

Aura begitu menginjakkan kaki di Fushimi Inari, girang bukan main. Mungkin bosan ya selama perjalanan di stroller aja, begitu ketemu jalanan yang berkerikil eksklusif deh Aura girang banget. Area Fushimi Inari cukup luas, rasanya agak riweh jika bawa Aura untuk melihat seluruh areanya. Kalau di lihat dari peta yang tersedia, wahhh kita sih masih di tangga paling bawah hahaha.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Akhirnya hingga kami merasa cukup, kami memutuskan untuk pindah ke atraksi turis lainnya di Kyoto. Nah, aku sempat ragu-ragu tuh.. Ke Arashiyama atau nggak ya?

Banyak sahabat aku yang bilang, “Lo harus ke Arashiyama! Ke Arabica! The best banget!”

Dari hasil googling, yaaa sepakat lah tempatnya bagus. Soalnya kadang aku suka ketipu sama foto hahaha. Oh, ternyata Bamboo Forest disana juga. Tapi dari Fushimi-Inari harus menempuh jarak sekitar 1 jam lagi. Abenk bilang, “Yaudahlah, kesana aja mumpung disini.”

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Dari stasiun Fushimi Inari kami harus menunggu kereta sekitar 20 menit – cukup usang dibandingkan kereta-kereta yang pernah kami naiki. Biasanya paling usang menunggu hanya 5-10 menit. Maklum saja, mungkin kota kecil jadi ya gak terlalu banyak kereta yang berlalu-lalang.

Selama menunggu di stasiun Fushimi Inari yang terbuka, aku dan Abenk menghangatkan badan dengan sinar matahari siang. Hangat dan rasanya nyaman sekali. Rasa kangen dengan udara tropis mulai terasa sehabis bepergian selama satu pekan.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA
 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Hari itu juga aku gak sanggup foto-foto dengan kamera saya, alhasil pinjam kamera Abenk yang biasanya untuk bikin vlog. Gara-gara hal kecil gak penting, sebab kami lupa bawa adaptor listrik! Sedangkan selama di Tokyo, apartemen kami menyediakan adaptor listrik. Yaudah deh nasib banget ga sanggup motret pakai kamera sendiri, padahal hari itu momen yang berdasarkan aku terbaik banget.

Kami gres ingat, kami belum makan siang. Sedangkan Aura sudah ngemil roti sosis 1,5 porsi sebelum kami hingga di Kyoto – pantes beliau anteng aja.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Pemandangan selama perjalanan ke Arashiyama dihiasi dengan rumah-rumah kecil khas Jepang yang rapi dan manis sekali. Stasiun Arashiyama juga termasuk stasiun kecil, tapi lebih modern. Sebelum berjalan kaki ke Bamboo Forest, kami melipir untuk makan siang. Lagi-lagi aku menentukan ‘restoran ngasal’ tapi servis dan makanannya luar biasa lezat (gak pernah gagal makan selama di Jepang). Ntah sebab lapar atau memang enak, chicken katsu don yang aku pesan rasanya luar biasa.

Pinggir jalan Arashiyama ternyata ramai dengan turis-turis, mulai dari kios souvenir, makanan, restoran, dimana aja ramai.

Dari Bamboo Forest kami berjalan kaki lagi menuju coffee shop yang lagi diomongin semua orang, %Arabica. Sebenarnya (kalau gak salah) %Arabica ada 3 outlet di Kyoto, tapi memang yang lokasinya paling menarik yakni di Arashiyama. Arashiyama ini benar-benar kota kecil yang sangat cantik, tenang, sangat disukai turis.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA
 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA
 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Hampir hingga di %Arabica, aku dikejutkan oleh pemandangan sungai, gunung, jembatan dan langit yang luar biasa cantikkkkkkkkkkkk. Kalau lihat di foto mungkin gak segitunya yaaa. Tapi sewaktu berada disana, menikmati pemandangan sambil menikmati bunyi air serta udara dingin.. Rasanya luar biasa!

Tanpa berlama-lama Abenk eksklusif mengantri untuk memesan kopi %Arabica sedangkan aku foto-foto sambil duduk-duduk kalem mumpung Aura sedang tidur anteng di stroller. Karena antriannya cukup panjang, aku pamit sebentar untuk berkeliling sambil mencari daerah koin di toko souvenir. Padahal udah agak usang tuh, muter-muter sambil menunggu kopi tiba – ternyata pas balik ke %Arabica, Abenk masih ngantri.

Gak usang Abenk nyamperin aku sambil membawa dua gelas kopi, roti isi dan dua kantong berisi biji kopi %Arabica untuk oleh-oleh. Sebelum nyobain kopi Arabica yang katanya dashyat banget itu, aku foto-foto dulu dong buat konten Instagram.

Pas nyobain, YA OLOH SEKARANG GUE NGERTI KENAPA ORANG NGANTRI-NGANTRI.

Lebay memang, tapi BENERAN SEENAK ITU.

INI NGETIKNYA KENAPA GAK SANTAI PAKAI CAPS LOCK SEMUA.

TAPI BENERAN SEENAK ITU.

Bahkan walau gak pakai gula pun, kopinya sudah berasa sedikit manis. Gak ada rasa pahit yang tajam di lidah. Susah jelasinnya tapi enakkkk banget.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA
 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Gak heran, aku sering sanggup laporan bahwa turis-turis rela antri hingga satu jam demi segelas kopi %Arabica.

Ditambah lagi, aku terbuai dengan pemandangan Arashiyama yang manis dan menenangkan. Saya dan Abenk duduk membisu aja sambil menikmati pemandangan, Aura asik bolak-balik minta ice cappuccino-nya Abenk hihihi.

Benar-benar Arashiyama bikin aku jatuh cinta. Seandainya ada kesempatan untuk balik lagi kesini dalam waktu dekat, aku berharap sanggup lebih usang menikmati keindahan kota Kyoto.

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Sebelum Osaka aku berencana mampir sebentar dulu ke Kyoto, berharap matahari masih terang jadi kami masih sanggup sight seeing. Sebelum ke stasiun, aku mampir di sebuah toko kecil yang menjual buah-buahan segar dan membeli sekotak stroberi seharga 550 yen. Stroberi Jepang memang manis dan segar banget, gak heran jika Aura sanggup menghabiskan sekotak sendirian hahaha.

Saya tidak mengecewakan ngotot pengen ngajak Abenk ke Nanzen-ji Temple di Kyoto, ternyata pas hingga disana udah gelap banget dan udara super dingin! Sedangkan aku gak bawa selimut untuk Aura, tapi untungnya Aura anteng aja lho seharian. Mungkin kebawa sama suasana di Kyoto yang kalem dan damai ya..

Gak ada orang satu pun di Nanzen-ji Temple dan gelaaaaap banget! Saya tetap berkeliling walau hanya satu putaran, gelap dan tidak mengecewakan horor, sebab Nanzen-ji Temple merupakan salah satu daerah wisata yang membekas di hati saya. Paling disana cuma sekitar 10 menit, kemudian kami balik lagi ke stasiun subway untuk cari jalan pulang ke Osaka deh. Tapi malam itu benar-benar masbodoh sekali di Kyoto!

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA
 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA

Oh iya, aku punya peer sebab aku harus mencari adaptor listrik untuk ngecharge kamera saya. Sampai di Umeda, aku dan Abenk sibuk cari-cari adaptor listrik sebab ternyata gak segampang itu untuk ngedapetinnya. Kaprikornus teman-teman, jangan lupa bawa adaptor listrik dari Indonesia yaaa! Supaya gak buang-buang waktu nyari-nyari di Jepang hehehe.

Hari itu aku capek banget. Masih ingat rasa capeknya luar biasa, tapi bahagia banget sebab liburan ini terbayarkan semuanya. Sayangnya di hari yang luar biasa itu, kamera aku malah kehabisan baterai hahaha. Walaupun sanggup pinjam kamera suami, tetap aja feeling-nya beda jika pakai kamera sendiri. Tapi.. Gak semua momen indah itu sanggup ditangkap oleh kamera sih, membekas di hati itu jauh lebih berarti.

JADI, pesan saya: jangan lupa selalu bawa travel adaptor setiap keluar negeri, dan jangan lupa bela-belain mampir ke Arashiyama jika ke Jepang. See you next time, Kyoto and Arashiyama!

 aku dan Abenk memutuskan untuk pergi ke  JAPAN TRAVEL DIARY #8: KYOTO & ARASHIYAMA
*********************************************************

READ MORE
Japan Day #1 | Traveling With A Sick Toddler
Japan Day #2 |  Shibuya & Omotesando
Japan Day #3 | Gotemba
Japan Day #4 | Yoyogi Park & Shimokitazawa
Japan Day #5 | Daikanyama & Mori Art Museum
Japan Day #6 | Bye Tokyo, Hello Osaka!
Japan Day #7 | Osaka Aquarium Kaiyukan & Tempozan Park
Japan Day #8 | Kyoto & Arashiyama
Japan Day #9 | Last Day in Osaka

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply