Family Life

Beauty

Beauty Budget

Cerita Sore

Lifestyle

Couple Trip

Personal

Fashion

5 Things I Learned From Najwa Shihab


Dari pertemuan saya dengan Najwa Shihab di program MeetUP, saya sanggup pandangan gres banyakkkk sekali. Dan salah satunya wacana membaca tips memutihkan wajah buku. Sebetulnya saya dari kecil suka sekali membaca tips memutihkan wajah, tapi belakangan nih lagi banyak bolos-nya hihihi. Gara-gara Mbak Nana (panggilan bersahabat Mbak Najwa) sempat menyinggung soal kebiasaan ia membaca tips memutihkan wajah setiap hari, saya jadi mulai membiasakan diri membaca tips memutihkan wajah buku setiap hari.

Buat yang belum tau, Mbak Nana juga merupakan Duta Baca Indonesia. Saya juga sempat bahas soal minat baca tips memutihkan wajah di sini. Berdasarkan sebuah studi “Most Littered Nation in The World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca tips memutihkan wajah. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).

Menyedihkan sekali sebenarnya, tapi tidak ada kata 'telat' bagi saya untuk melaksanakan perubahan yaitu dengan cara membiasakan diri untuk membaca tips memutihkan wajah buku setiap hari.


Nah, saya akan sharing soal lima hal yang saya pelajari dari Najwa Shihab seputar kebiasaan membaca tips memutihkan wajah buku.

#1
SEDIAKAN WAKTU UNTUK MEMBACA BUKU SETIAP HARI
Usahakan untuk menyediakan waktu untuk membaca tips memutihkan wajah buku setiap hari. Kalau kita nggak sediakan, ya nggak akan punya waktu untuk membaca tips memutihkan wajah. Seperti mbak Nana, ia selalu menyediakan waktu 20 menit setiap pagi untuk membaca tips memutihkan wajah buku. Saat siang, sore, di tengah kemacetan, sampai menjelang tidur juga selalu disempatkan untuk membaca tips memutihkan wajah. Saya ikut menerapkan kebiasaan ini dan cukup terkejut alasannya saya jadi nggak bisa berhenti membaca tips memutihkan wajah buku. Selain menambah wawasan dan inspirasi, membaca tips memutihkan wajah buku juga merupakan waktu me-time yang sangat berharga sehabis seharian beraktifitas.

#2
MEMBACA BEBERAPA BUKU DALAM SATU WAKTU, WHY NOT?
Saya pernah dengar bahwa ada orang yang sanggup membaca tips memutihkan wajah beberapa buku sekaligus dalam waktu bersamaan, begitu juga dengan Mbak Nana. Saya mempraktekkannya menyerupai ini: ketika pagi saya membaca tips memutihkan wajah buku wacana self-improvement, spiritual atau biografi. Saya siang hari saya membaca tips memutihkan wajah yang berafiliasi dengan pekerjaan, selanjutnya sebelum tidur saya mencoba baca tips memutihkan wajah novel fiksi. Alhasil, dalam sehari aneka macam yang saya dapatkan dari beberapa buku dalam satu waktu!

#3
MEMBACA BUKU JUGA PERLU DILATIH
Membaca tips memutihkan wajah cepat atau effective reading juga perlu dilatih. Membaca tips memutihkan wajah cepat yaitu perpaduan kemampuan motorik (gerakan mata) atau kemampuan visual dengan kemampuan kognitif seseorang dalam membaca tips memutihkan wajah. Membaca tips memutihkan wajah cepat merupakan perpaduan antara kecepatan membaca tips memutihkan wajah dengan pemahaman isi baca tips memutihkan wajahan. Kalau sudah usang nggak baca tips memutihkan wajah buku menyerupai saya, awal-awal rasanya membaca tips memutihkan wajah satu halaman saja rasanya usang sekali. Kadang perlu membaca tips memutihkan wajah ulang untuk mengerti pemahaman yang ada dalam goresan pena tersebut. Tapi dengan melatih diri dengan membaca tips memutihkan wajah cepat, tentunya kemampuan kita sanggup bertambah setiap harinya.


#4
“DENGAN MEMBACA BUKU, HIDUP KITA LEBIH PANJANG DARI AJAL KITA.”
Awalnya saya nggak terlalu ngerti dengan kalimat di atas, Mbak Nana menjelaskan bahwa dengan membaca tips memutihkan wajah, hidup kita lebih panjang dari umur kita. Gimana tuh maksudnya? Dengan membaca tips memutihkan wajah buku, kita bisa mengetahui kehidupan jauh sebelum kita lahir, masa sekarang dan juga bisa membaca tips memutihkan wajah wacana masa depan. Wow! Ini deep banget ya. Tapi memang benar kok, buku yaitu jendela dunia. Dengan membaca tips memutihkan wajah, kita sanggup mengetahui hal-hal luar biasa lainnya yang ada di dunia ini dan tentunya lebih panjang dari umur kita.

#5
BERBAGI INSPIRASI MELALUI TAGAR #BOTD ATAU BOOK OF THE DAY.
Agar banyak orang yang terinspirasi untuk membaca tips memutihkan wajah buku, kita bisa memulai dengan membuatkan dongeng dan ulasan lewat tagar #BOTD atau book of the day. Saya yakin, kebiasaan baik ini bisa menular kok lewat media sosial. Dengan cara membuatkan pandangan gres menyerupai ini, niscaya banyak orang yang akan ikut antusias membaca tips memutihkan wajah, memberi ulasan dan juga terinspirasi untuk membaca tips memutihkan wajah buku.

***

Buat saya perubahan itu harus dilakukan dulu dari diri sendiri, gres sehabis itu kita bisa menginspirasi orang lain. Kaprikornus jika ingin generasi belum dewasa kita maju dan lebih baik, kita juga harus membiasakan diri dengan membaca tips memutihkan wajah. Yuk, dimulai dengan membaca tips memutihkan wajah buku selama 20 menit dulu aja deh dalam satu hari. Coba gantikan kebiasaan main game, browsing Instagram dan membaca tips memutihkan wajah gosip dengan membaca tips memutihkan wajah buku.


Oh ya, saya juga memasang wallpaper karya Austin Kleon di smartphone saya semoga mengurangi berlama-lama di depan gadget dan menggantinya dengan membaca tips memutihkan wajah buku. Wallpaper ini juga saya 'contek' dari Mbak Nana. Yang ingin memakai wallpaper Read A Book Instead bisa download di Game Changer: Morning Pages

Photo of Najwa: dok. Ucita Pohan

 Sebetulnya saya dari kecil suka sekali membaca <a href=tips memutihkan wajah 5 THINGS I LEARNED FROM NAJWA SHIHAB" border="0" src="http://i1211.photobucket.com/albums/cc438/alodita/2016_new-sign_zpsmxppxjue.jpg" />

Car Seat Struggles


Sejujurnya saya lupa loh, udah pernah kisah belum ya soal Aura nggak mau duduk di car seat?

Hehe kayanya belum ya kalau di blog. Sejak usia 10 bulan hingga 15 bulan Aura Suri selalu berontak kalau saya harus menyetir dan ia duduk di car seat. Di usia 13-14 bulan juga ada masanya ia marah-marah kalau duduk di high chair ketika kami sedang makan. Wah, masa-masa ini tentunya sangat menguji kesabaran dan kami lelah sekali setiap harus pergi atau makan di restoran.

Salahnya ada di saya tentunya, tapi saya nggak nyalahin diri saya sendiri kok hahaha. Sejak memasuki usia 10 bulan, aktivitas saya cukup padat dan masih struggling mengurus Aura tanpa pengasuh. Menyetir sendiri kemana-mana bukan pilihan yang sempurna ketika itu, alhasil kemana-mana saya selalu naik transportasi berbasis aplikasi yang kita kenal dengan Uber. Selain Uber, saya selalu dimanjakan oleh sahabat saya, Anya, yang mungkin teman-teman kenal sebagai ibunya Sadajiwa. Berhubung kantor Anya dan rumah saya hanya berjarak 100 meter, kemana-mana saya diantar jemput oleh Anya.

Aura Suri juga keenakan kemana-mana dipangku, digendong, atau duduk di sofa restoran/kursi kendaraan beroda empat layaknya orang dewasa.. Ia juga NGAMUK setiap ditaruh di stroller. Nah, udah beli stroller mahal-mahal juga mubazir kan. Sedih deh hahahaha.

Kami memakai car seat Joie Stages, yang dapat dipakai dari newborn hingga usia 7 tahun.
Memang masa-masa Aura anti dengan stroller, car seat, high chair itu ada penyebabnya. Selain tidak dibiasakan atau dipaksa oleh kami (orang tua), Aura juga pada masa ingin menjelajah alasannya ia sedang mencar ilmu jalan. Setiap di mall, Aura minta turun dan minta dititah-titah kemana pun. Pokoknya semua harus menuruti keinginannya.

Setiap makan pagi, siang dan malam, Aura harus dipangku oleh saya atau suami gres mau makan. Kalau duduk di high chair, antara ngamuk, jerit atau berusaha bangun keluar dari high chair. Pada masa-masa tersebut saya selalu keringetan luar biasa dan lepek sesudah makan siang hahahaha.

Saat usia 14 bulan lebih, Aura maunya jalan terus dan sering minta keluar rumah. Tentunya hal ini bikin saya, suami dan ajun rumah tangga kewalahan. Belum lagi kalau kakek neneknya Aura sedang main ke rumah, semua niscaya kena 'todong' untuk main keluar rumah. Pasalnya Aura nggak tau kalau di luar lagi hujan, siang bolong atau malam hari.. Pokoknya beliau minta keluar rumah deh.


Saya kewalahan banget, apalagi energi Aura kayak nggak habis-habis. Akhirnya saya bertekad memasukkan Aura ke gym khusus anak bersahabat rumah, agar energinya tersalurkan. Walau Aura belum jalan dengan lancar, saya nekat aja. Dengan perhitungan dan asumsi kalau masuk gym khusus anak ini, Aura akan bersosialisasi dan lebih lancar motoriknya alasannya dapat mencontoh teman-temannya.

Tapi bukan soal gym khusus anak yang saya pikirkan saya harus mengantar Aura setiap 3x seminggu artinya saya harus menyetir. Karena kalau naik Uber terlalu dekat, kasian supirnya hehehe.

Dengan kekuatan doa dan afirmasi kasatmata yang saya dan suami lakukan setiap hari di depan Aura, alhasil Aura berhasil duduk di car seat!

Trial #1
Aura duduk di car seat, saya menyetir di depan. Saya menyetel lagu-lagu kesukaannya menyerupai ABC Song, Wheels On The Bus, Ring Around The Rosy, dll dengan volume cukup keras. Awalnya Aura sempat nangis di 5 menit pertama, sisanya ia menikmati perjalanan sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

Trial #2
Beberapa kali Aura sempat menangis di awal-awal kami mendudukannya di car seat, begitu dengar lagu dan pegang mainan, ia eksklusif asik sendiri. Untuk memperlancar disiplin ini, saya jadi menyetir kemana-mana membawa Aura Suri. Asal ada mainan, cemilan, lagu kesukaannya.. ia terlihat hening dan menikmati perjalanan. Suami juga mulai mendudukkan Aura di high chair setiap jam makan dan hasilnya: BERHASIL! YAY!!!

Trial #3
Setelah 2 ahad duduk di car seat tanpa drama, Aura mulai dapat tidur di car seat saat saya atau suami menyetir. Kami juga mulai membawa stroller bila bepergian, alasannya Aura juga udah mau duduk di stroller! Hore!

Read more: Baby-Led Weaning Experience

***

Aura sering tertidur pulas di car seat.
Intinya, anak dapat duduk di car seat itu sebuah fasilitas bagi saya. Mau kemana-mana juga gampang, tanpa harus pangku-pangku dan baju lecek hahaha. Intinya memang harus telaten alias disiplin, selain itu.. Melakukan afirmasi kasatmata untuk diri sendiri dan anak juga sama perlunya.

Saya ingat betul, suami saya selalu bilang (ini masih dilakukan hingga sekarang), "Aura Suri mau ya duduk di car seat. Semua orang kalau duduk di kendaraan beroda empat punya dingklik masing-masing dan harus pakai safety belt. Mama pakai safety belt, Papa pakai safety belt. Anak kecil tidak ada yang duduk di depan, belum dewasa harus duduk di car seat."

Dengan afirmasi menyerupai di atas, ntah kenapa Aura memang terbius begitu saja sama kata-kata saya dan suami saya. Berikan pengertian dan anak akan mengerti.

Kuncinya ialah komunikasi, komunikasi dan komunikasi.

Semoga kisah dan pengalaman saya ini berguna. Ada yang punya kisah seru soal mengajarkan anak duduk di car seat? :)

Read more: Game Changer: Morning Pages

 udah pernah kisah belum ya soal Aura nggak mau duduk di CAR SEAT STRUGGLES