Liburan keluarga kali ini tujuannya cukup unik, kami ingin mampir ke Art Jog yang merupakan festival, pameran dan pasar seni rupa kontemporer yang digelar setiap tahun. Saya dan Abenk belum pernah sama sekali ke Art Jog, jadi kami sangat excited untuk tiba kesana.
Bulan April kemudian aku juga sempat liburan ke Jogja selama 2 malam dengan sahabat saya, semenjak liburan aku terakhir itu.. Saya jatuh cinta dengan Jogja!
Untuk liburan kali ini, sudah kami rencanakan sekitar 2-3 bulan sebelumnya. Seharusnya kami berangkat ketika program pembukaan Art Jog, tapi alasannya yaitu Abenk masih ada kerjaan yang harus diselesaikan risikonya mundur dua minggu.
Read more: #AuraSada Jogja Trip #1
Nah, sangking riwehnya Abenk ngurusin pameran dan aku ikut bantuin melukis sedikit – risikonya tetapkan untuk membantu alasannya yaitu rumah sudah mirip kapal pecah dan Abenk juga ‘kejar tayang’ – kami berdua hingga lupa jikalau kami harus berangkat ke Jogja.
Begitu hari keberangkatan tiba, aku dan Abenk lagi capek-capeknya alasannya yaitu nge-zombie terus selama seminggu terakhir. Aura juga lagi nggak mirip biasanya, cranky luar biasa. Ternyata geraham Aura lagi tumbuh borongan hingga 4 gigi sekaligus.
Destinasi pertama kali begitu hingga di Jogja eksklusif check-in di Yats Colony, walaupun kamar kami belum siap. Kami mengisi perut seadanya dan eksklusif menuju Art Jog. Lucunya, kami nggak sengaja pergi barengan Ajeng, Gani dan Rivan – padahal nggak janjian! Acara mendadak ini justru bikin seru alasannya yaitu kami dapat menyebarkan momen seru selama di Art Jog bareng.
Dan ternyata, lokasi hotel kami sangat erat dengan tempat Art Jog berlangsung. Mungkin hanya 5-8 menit menunggukan mobil.
Sesampainya aku di Jogja National Museum (JNM), aku nganga pas lihat karya Wedhar Riyadi yang mirip monster dengan jasus di seluruh tubuh (nama karyanya Floating Eyes). GILA! Bukan aku aja yang bengong, Aura pun joget-joget kegirangan begitu lihat karyanya Mas Wedhar.
Berkali-kali Aura nunjuk, lari kesana kemari sambil bilang, “Eyes! Eyes! Mau eyes!” Dan itu berlangsung cukup lama. Rupanya, Aura benar-benar segitu ngefansnya sama Floating Eyes! Setiap kami bujuk untuk masuk ke gedung, Aura ngamuk dan mau lari keluar.
Waktu kami muter-muter dalam gedung juga, hasilnya encok ngejar Aura yang minta-minta lihat Floating Eyes terus. Waduh, bener-bener ini anak hahaha!
Lumayan riweh alasannya yaitu aku nggak dapat meredam antusiasmenya Aura, risikonya aku di hari pertama cuma lihat-lihat Art Jog ala kadarnya alasannya yaitu sambil ngejar-ngejar Aura yang lari kesana kemari. Sayangnya gedung JNM ini nggak ada liftnya, jadi tidak mengecewakan riweh jikalau harus gotong-gotong stroller.
Siang telah berganti sore, aku dan teman-teman lainnya duduk di bab luar untuk ngopi-ngopi. Kami pesan Kopi Jo yang rasanya unik sekali, ternyata kopi tersebut yaitu kopi yang difermentasi sehingga rasanya mirip camilan manis Black Forest. Unik banget!
Hari pertama bekerjsama udah keburu capek alasannya yaitu berdiri pagi dan ngurusin bocah yang nggak dapat diem, risikonya kami pulang ke hotel untuk berenang dan beristirahat. Eh benar aja, sesudah maghrib kami semua tepar di tempat tidur hihihi.
Hari-hari selanjutnya jauh lebih santai dan menyenangkan, tapi aku akan cicil ceritanya mirip biasa ya! :)
Read more: Yats Colony Yogyakarta
Sedikit isu ihwal Art Jog 10, teman-teman masih punya kesempatan untuk melihat karya seni rupa kontemporer hingga tanggal 19 Juni 2017. Jangan hingga ketinggalan ya, khususnya yang tinggal di kawasan Jogja. Untuk teman-teman dari luar Jakarta, ada baiknya menyewa kendaraan beroda empat untuk melihat beberapa tempat yang sedang pameran. Tempat yang aku datangi selain Art Jog yaitu Sarang Building, Sangkring Art Space, Nasi Goreng Diplomacy dan Jogja National Gallery.
See you in my next post!
Read more: Our Artsy Weekend in Jogja #2
Our Artsy Weekend In Jogja #1
Tag: Abenk Alter Aura Suri Family Life Travel Traveling With Toddler Yogyakarta
No comments: