Tidak ibarat tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun ijab kabul ke lima saya dan Abenk tahun ini rasanya ibarat perayaan kemenangan bagi kami. Sehari sebelumnya, Abenk mengingatkan saya via WhatsApp untuk mengosongkan jadwal dan menyiapkan Aura yang akan dititip seharian di rumah Teteh.
Saya sama sekali nggak tau apa rencana Abenk, taunya Abenk sudah menyiapkan kejutan berupa couple spa di Hotel Kempinski selama 3 jam! Wooowww senangnyaaaaa..
Pas banget leher saya lagi sakit alasannya yaitu salah tidur dan tubuh lemas alasannya yaitu mau menstruasi. Ditambah pula sudah dua ahad terakhir Abenk lagi jadi ‘tukang’ alasannya yaitu sedang mengerjakan proyek #PlayInProgress di Plaza Indonesia.
Kami paling jarang melaksanakan spa bersama, suka nggak kepikiran aja gitu. Kaprikornus rasanya bahagia banget sanggup merayakan ijab kabul sambil memanjakan tubuh. Kami ambil paket lengkap dari mulai pijat, scrub, masker dan facial. Spa ditutup dengan berendam dalam bath tub.
Beneran lho, selesai spa wajah kami eksklusif cerah (ini kata mbak-mbaknya hahaha) dan tubuh jadi rileks banget. Teteh juga ngabarin bila Aura bahagia banget sanggup main sama sepupu-sepupunya dan nggak nyariin Mama-nya sama sekali.
Selesai spa, kami sempat duduk-duduk di taman hotel. Nggak sengaja ketemu dengan Stanley Allan, teman sekaligus fotografer prewedding kami. Kebetulan yang asing ya? Langsung deh saya nodong minta difotoin, mumpung ada teman yang sanggup mengabadikan ulang tahun ijab kabul kami.
Menjelang buka puasa, Abenk ngajak saya makan malam di suatu tempat. Saya sempat ceriwis alasannya yaitu ‘takut’ diajak fine dining (saya paling malas diajak fine dining), alasannya yaitu saya nggak bawa alat-alat makeup.
“Aku tau kan kau paling nggak mau diajak fine dining, jadi saya ajak makan santai aja ya.”
Begitu dengar kata ‘makan santai’, saya agak berharap diajak makan Nasi Uduk Kebon Kacang hahahaha. Ternyata kami mengarah ke Jakarta Barat, dan berhenti di Layar.
“Hore!!! Makan seafood! Makan kepiting!”
Saya kegirangan bukan main. Menurut saya definisi makan itu harus ada nasi, bukan makan-makan manis ala fine dining gitu. Ternyata semua hidangan yang kami pesan di Layar sukses bikin merem melek. Enak banget! Apalagi Kepiting Soka Telor Asin, duh! Sangking enaknya dan lapernya, nggak ada satu makanan pun yang berhasil diabadikan hahaha.
Sebelum pulang menjemput Aura, kami iseng ngopi dulu di Roti Tiam, Pasar Modern BSD. Hari itu judulnya muter-muter keliling Jakarta ya hihihi. Tapi bahagia banget alasannya yaitu kami jarang sanggup pergi berdua apalagi hingga seharian.
Malam itu kami habiskan waktu kami sambil dongeng banyak hal perihal relasi kami berdua. Kami sama-sama baiklah bahwa perjalanan kami hingga memasuki tahun kelima itu luar biasa berat. Mulai dari harus menjalani jadwal bayi tabung, pindah rumah, Abenk menuntaskan kuliah dan kondisi finansial keluarga kami yang sempat awut-awutan hingga bikin saya stress berat.
Mungkin bila saya nggak kuat-kuat amat, nggak mungkin bertahan sama 5 tahun ya? Hehehe. Tapi justru itu, masa-masa yang berat belum selesai kami lewati. Masih banyak rintangan dan ujian yang menunggu di hari esok.
Tapi hari ini dan seterusnya, saya ingin menikmati segala usaha kami berdua yang kami bangkit dari nol. Betapa bersyukurnya saya sanggup menemukan seseorang yang sanggup mendapatkan segala kekurangan saya dan sanggup mendorong saya untuk terus menawarkan kelebihan saya. Betapa bersyukurnya hingga disini, walaupun tidak ada awal yang gampang untuk kami berdua.
“When the roots are deep, there is no reason to fear the wind.”– Chinese Proverb
Terima Kasih Aa, sudah menjadi suami dan teman yang baik selama 5 tahun ini. Semoga di hari-hari ke depan, makin seru ya perjalanan kita! Amin.
No comments: