Family Life

Beauty

Beauty Budget

Cerita Sore

Lifestyle

Couple Trip

Personal

Fashion

» » » Cerita Pagi #10 | Seribu Bunga Untuk Ahok

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

“Ken, besok ke Balai Kota yuk!”

“Serius? Yuk mau gue!,” kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu.

“Lo serius? Lo besok ngantor gak? Gue pengen banget lihat suasana di Balai Kota.”

Ntah kesambet apa, tiba-tiba hati saya tergerak untuk pergi ke Balai Kota untuk hanya sekedar melihat suasana yang fenomenal beberapa hari terakhir. Seribu karangan bunga menghiasi Balai Kota. Masyarakat yang antusias berbondong-bondong berdatangan hanya untuk bersalaman dan berfoto dengan Gubernur DKI Jakarta, Pak Ahok.

Spontanitas saya disambut dengan baik oleh sahabat saya, Kenny, yang hampir setiap hari nongkrong di rumah saya untuk ngopi dan bermain dengan putri saya. Tanpa pikir panjang, kami menyusun rencana untuk berangkat pagi-pagi ke Balai Kota.

Sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya dalam hidup saya. Semacam ngejar-ngejar idola terus dibuntutin kemana-mana. Jaman saya ABG aja nggak pernah hingga mirip ini. Tapi hati saya tergerak untuk mencicipi energi dan antusiasme yang selama ini hanya saya lihat di media umum dan layar kaca.

Emang benar ya karangan bunga segitu banyak? Emang bener yah Ahok selalu tiba tepat waktu? Emang benar ya Ahok selalu melayani orang-orang yang tiba ke Balai Kota?

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK
 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK
 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK
 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

Saya ini nggak pernah mengikuti politik. Boro-boro ngikutin, gres nyalain televisi aja kadang udah malas. Seumur hidup, gak pernah sekalipun saya mengidolakan pejabat atau tokoh politik. Tapi kerja konkret yang telah dan sedang Pak Ahok lakukan dapat saya lihat dan rasakan sendiri. Selama 30 tahun tinggal di Jakarta, nggak pernah saya melihat perubahan yang begitu banyak. Salut dengan kerja keras Pak Ahok, Pak Djarot dan timnya!

Hampir pukul 7 pagi, saya hingga di lapangan parkir Monas. Saya dan Kenny berjalan kaki menuju Balai Kota, pemandangan kami dihiasi oleh ratusan rangkaian bunga untuk Pak Ahok dan Pak Djarot. Langkah demi langkah, terasa sekali energi dan semangat yang menyelimuti saya.

Saya dapat mencicipi senyuman yang merekah dan semangat dalam perjalanan ke Balai Kota. Sesekali saya berhenti untuk tertawa dan mengabadikan karangan bunga yang isinya terlalu kreatif-kreatif. Tawa saya lepas, seolah-olah mengobati patah hati alasannya hasil Pilkada kemarin.

Begitu hingga di Balai Kota, wah ramai! Kira-kira sudah ada 200-300 orang yang mengantri untuk bertemu Pak Ahok. Kami diarahkan untuk mengantri dengan tertib, tidak saling desak-desakan oleh petugas. Petugas juga mengingatkan bahwa semua yang tiba akan dilayani.

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

Tak usang sehabis saya mengantri, orang mulai bersorak-sorak di depan wartawan yang meliput untuk berita. Lagu-lagu kebangsaan pun mulai dikumandangkan, saya buru-buru merekamnya dengan smartphone saya.

Saat lagu Indonesia Raya dinyanyikan oleh ratusan orang yang mengantri di depan Balai Kota, saya tak kuasa menahan senyum. Indah sekali momen mirip ini, momen yang belum tentu akan saya rasakan lagi di lain kesempatan.


Mas Addie MS pun sibuk mengabadikan momen tersebut dengan smartphone-nya sambil berkeliling, ibu-ibu berebutan untuk berswafoto dengan Mas Addie.

Hampir 20 menit saya mengantri, kesudahannya saya memutuskan untuk pulang alasannya masih banyak hal yang harus dikerjakan di rumah. Saya keluar dari antrian untuk memfoto beberapa sisi Balai Kota, tak usang kendaraan beroda empat hitam yang saya sering lihat di YouTube Pemprov DKI Jakarta tiba dan parkir di sisi yang agak sepi.

PAK AHOK AKHIRNYA DATANG!

Pak Ahok tiba sekitar 7.30 pagi, sesuai dengan prediksi saya. Insting fotografer saya eksklusif ‘jalan’, saya lari mendekat sebelum semua orang menyerbu Pak Ahok.

Semua orang eksklusif berebutan untuk salaman dengan Pak Ahok. Walaupun dia dijaga oleh para staffnya, saya tidak mendengar teriakan-teriakan mirip layaknya para bodyguard. Semuanya santun.

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

Situasi eksklusif ramai, semua berdesak-desakan untuk melihat Pak Ahok dari dekat. Memang kharismanya luar biasa. Orang-orang pun mulai heboh ingin cepat-cepat masuk ke Balai Kota.

Walaupun saya gak bertatap muka langsung, berada di tengah kerumunan orang-orang yang mengapresiasi kerja keras dia memperlihatkan energi yang luar biasa. Saya dapat mencicipi betapa tulus dan besar cinta rakyat pada dia dari orang-orang yang tiba ke Balai Kota.

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

Walaupun dia mengibaratkan dirinya mirip seekor ikan kecil Nemo di tengah Jakarta saat membaca tips menghilangkan jerawat dan bekas nota pembelaan, coba ingat teman-teman dan keluarga Nemo yang selalu mendukung, mencintai dan senang kalau dapat berada bersahabat dengan Nemo. Pak Ahok telah menjadi referensi yang baik dan pemimpin yang baik bagi saya.

Beliau mengajarkan saya wacana ketulusan, keikhlasan dan kebesaran hati. Ini sangat luar biasa. Baru kali ini ada seorang pemimpin yang begitu dicintai oleh rakyatnya. Memang dia tidak sempurna, alasannya memang tidak ada insan yang sempurna. Memang dia pernah berbuat salah, tapi bukankah sesama insan harus saling mengasihi satu sama lain?

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK
 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK
 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

Fenomena yang sangat luar biasa. Senang sekali dapat menyempatkan untuk tiba ke Balai Kota pagi ini. Terima kasih Pak Ahok dan Pak Djarot. Semoga selalu dalam lindungan Tuhan YME. Saya juga kirim doa untuk calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang gres biar hasil kerjanya dapat melebihi gubernur yang sebelumnya. Thank you for reading!

*Sekalian mumpung banyak yang nanyain baju yang saya pakai. Atasan dari Cotton Ink, tas Celine Trio, Celina dari Anokhi, sepatu Ecco.

 kata Kenny menanggapi spontanitas saya tanpa berpikir dulu CERITA PAGI #10 | SERIBU BUNGA UNTUK AHOK

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply