Family Life

Beauty

Beauty Budget

Cerita Sore

Lifestyle

Couple Trip

Personal

Fashion

» » » » Cerita Sore #14 | Thumbs Up!

 aku masuk ke sebuah kedai kopi yang sangat abnormal bagi aku CERITA SORE #14 | THUMBS UP!

Suatu sore yang panas dan melelahkan, aku masuk ke sebuah kedai kopi yang sangat abnormal bagi saya. Saya masuk alasannya yakni ingin beristirahat sejenak, ngadem sambil memesan es kopi manis. Siang itu aku dan suami lelah sekali. Kami gres simpulan berjalan-jalan dari Sentosa, kemudian pribadi naik MRT ke kawasan Spottiswoode.

Turun dari stasiun MRT, kami harus melintasi dua lampu merah yang agak panjang ditambah dengan matahari sore yang terik. Baju kami berair alasannya yakni keringat, mata kami sipit menahan sinar matahari sore.

Melihat stiker TripAdvisor di pintu kedai kopi yang ingin aku masuki, menciptakan aku yakin bahwa mereka akan menyajikan kopi yang enak.

Tanpa pikir panjang lagi, aku melangkah ke dalam kedai kopi itu. Seorang staff membantu menahan pintu alasannya yakni aku perlu mendorong stroller berbobot 8 kilogram plus mengendong Aura Suri.

Thank you,” kata aku mencoba tersenyum walaupun lelah sekali.

Saya duduk di pojokan kedai tersebut, menyenderkan badan aku ke tembok yang dingin. Berusaha menenangkan diri dan mengatur nafas, alasannya yakni aku lelah sekali. Tak terasa tiga puluh menit berlalu, kedai kopi hampir tutup. Para staff sedang beres-beres, kemudian salah satu pemilik kedai kopi tersebut bertanya dari mana asal aku dan suami saya.

Kami bertukar info panjang lebar, mulai dari membahas kopi Indonesia, pengalaman selama dia mampir ke Jakarta, macetnya ke Puncak sampai dia bertanya profesi saya.

“Saya lifestyle blogger.

“Istri aku dulu fotografer,” tambah Abenk sambil melengkapi apa profesi aku kepada sang pemilik kedai kopi.

“Kamu sering sanggup sponsored post?”

Yes, of course!,” jawab aku dengan lantang sambil tersenyum.

Lalu dia mengacungkan jempolnya sambil mengatakan mimik wajah salut.

“Bagus itu. Kalau kau suka, hobi, kemudian kau dibayar.”

Lagi-lagi si oom mamerkan jempolnya di hadapan saya. Biasanya ekspresi kebanyakan orang yang aku temui hanya mengangguk-angguk kepala saja kalau aku bilang aku blogger. Tak banyak yang berreaksi menyerupai si oom pemilik kedai kopi yang aku temui di Singapura.

Ia menambahkan, kalau kau bahagia dengan sesuatu dan passionate terhadap itu, kau sanggup sukses. Saya sanggup lihat sih, si oom pemilik kedai itu latar belakangnya engineer tapi malah sukses sewaktu berbisnis kedai kopi.

Saya ingat betul, beberapa tahun yang kemudian profesi blogger hanya profesi main-main. Tapi sudah banyak pembuktian kok, apa pun profesi yang dijalani.. Jika itu dijalani dengan sungguh-sungguh dan niat yang baik, tentunya juga menghasilkan sesuatu yang baik.

Seorang sobat aku pernah bilang, “Good things happen to good people.”

Segala sesuatu yang baik akan menghasilkan kebaikan. Kebaikan juga akan dibalas dengan kebaikan. Karma yang baik juga akan dibalas dengan eksekusi alam yang baik. Saya percaya itu. Tulisan ini terinspirasi oleh dongeng teman-teman yang merasa sering diremehkan oleh orang lain. Chin up and cheer up, guys! Remember, good things happen to good people. Cheers!

 aku masuk ke sebuah kedai kopi yang sangat abnormal bagi aku CERITA SORE #14 | THUMBS UP!

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Leave a Reply