Tepat seminggu lalu, aku dan keluarga menghabiskan selesai pekan kami di Singapore. Kami sengaja menginap satu malam lagi sehabis undangan dari Changi Airport selesai, mumpung kami lagi disana sekali mau jalan-jalan dan ngajak Aura ke museum. Sayangnya dikala berdiri pagi, kepala aku pusing sebelah dan tubuh rasanya nggak enak. Rasanya mual sekali, aku tau ini jawaban kecapekan dan mungkin juga alasannya ialah salah makan.
Setelah mandi, aku berusaha packing seluruh barang di kamar hotel alasannya ialah kami harus checkout. Mendadak rasa mual menjadi-jadi, akibatnya aku muntah. Aura tidak mengecewakan kaget begitu lihat aku muntah-muntah, suami ngebantu pijit-pijit pundak dan leher belakang saya. Seketika aku merasa lega luar biasa, walaupun masih lemes dan keleyengan, perut dan kepala mendadak jadi lebih plong aja gitu.
Pas aku ingat-ingat, kemarin sore aku makan kwetiau seafood dan oyster omelette. Kayaknya ntah kurang higienis atau memang badannya lagi capek aja, cuman aku yang kena pengaruh mual dan muntah. Aura dan Abenk makan masakan yang sama, tapi Alhamdulillah mereka berdua gak apa-apa.
Biasanya habis muntah, ntah lemes banget atau malah jadi segeran. Saya malah lebih segeran dan perlahan mulai membaik. Dari hotel kami di kawasan Chinatown, kami eksklusif menuju Chijmes untuk brunch. Ini pertama kalinya aku ke Chijmes, gres tau juga kalau ada tempat ini dari ipar saya.
Karena gak sempat browsing tempat makan apa yang yummy di Chijmes, aku hanya milih random aja dan cari yang tempatnya nyaman untuk Aura, ada kids meal dan erat dengan taman. Saya milih Privé, gak nyangka ternyata aku happy banget sanggup brunch disini. Pilihan masakan beragam, ada kids meal dan Aura juga diperhatikan sekali oleh staffnya.
Selama menunggu makanan, Aura sibuk coret-coret dengan pensil dan kertas yang disediakan oleh staff Privé. Makanannya sih lumayan, yang terang kalau dikurs ke rupiah ya mahal juga yah hahaha.
Semakin siang, ternyata Chijmes makin ramai. Banyak orang yang piknik di tengah-tengah walaupun rumputnya rumput artifisial (sintetis), tapi tetap aja suasananya menyenangkan sekali. Setelah selesai brunch, kami melipir di Raffles City sambil menunggu hujan reda alasannya ialah aku lebih suka jalan kaki kalau lagi traveling ke Singapore. Lumayan juga window shopping di Raffles City, aku beliin mainan Peppa Pig untuk Aura dan Abenk sanggup sepatu yang diincar.
Menjelang sore dan hujan juga berhenti, kami bertiga jalan kaki ke National Gallery Singapore. Udah usang ingin tau dan belum sempat terus mau kesini, pas kesini sanggup lihat karyanya aslinya Claude Monet, serius deh mata eksklusif berkaca-kaca. Saya sering banget terharu kalau lihat karya seni apalagi yang udah tua-tua gitu, soalnya ingat jaman kuliah sering banget ngebahas karya seni untuk jadi materi paperwork.
Pas kesana ada pamerannya Raden Saleh juga, walaupun sudah pernah lihat waktu tahun 2012 di Jakarta tapi aku bahagia kalau disuruh mengulang lagi. Walaupun tubuh aku masih agak kurang fit hari itu, tetap aja bahagia sanggup nyempetin lihat galeri seni atau museum (memang ini wajib sih kalau lagi liburan).
Selain alasannya ialah aku dan suami penikmat karya seni, kami berdua mau mengajarkan Aura supaya bahagia kalau pergi ke museum. Karena aku sendiri, sanggup berguru banyak hal dari museum, lihat peninggalan sejarah, berguru wacana kehidupan orang lain dari karya-karyanya dan jadi berguru sejarah dunia lagi alasannya ialah yang dulu diajarin di sekolah udah hampir lupa semua hahaha!
Singapore selalu menyenangkan sih buat aku dan suami, cuman nggak tahan aja alasannya ialah apa-apa serba mahal (lebih mahal dari Jepang kalo menurutku ya). Have a great weekend!
No comments: