Sehari sesudah saya, Abenk dan Aura Suri mengeksplor Universal Studios Japan bareng Dwidaya Tour, besoknya kami bertiga berdiri agak siang dan pas berdiri tuh tubuh rasanya kaku! Hahaha! Nggak kerasa ternyata capek banget yah jalan-jalan seharian, tapi hati senang banget sebab salah satu wishlist saya untuk mengunjungi USJ hasilnya kesampaian juga.
Hari terakhir planning awalnya tuh saya mau ke Kyoto, kebetulan dari Osaka kan akrab ke Kyoto (hanya 1 jam) dan di Kyoto banyak daerah yang sanggup dikunjungi. Tapi berdasarkan Abenk, lebih baik kami nyantai-nyantai aja di Osaka apalagi kan kami cuma 4 hari di Jepang. Ada benarnya juga sih, hasilnya kami di Osaka aja sambil jalan-jalan santai.
Tujuan pertama hari itu yakni mengunjungi Brooklyn Roasting Company di Kitahama yang jaraknya hanya 3 stop dari RIHGA Royal Hotel Osaka – daerah kami menginap. Saya cukup terkejut sebab stasiun kereta di Osaka jauh lebih rapih, higienis dan modern dibanding stasiun di Tokyo yang rata-rata selalu ramai dan terlihat tua.
Saya rasa, saya mulai menikmati keadaan kota Osaka yang bersama-sama nggak terlalu ngangenin dibanding Tokyo.
Read more: Summer in Osaka #1
Cuaca hari Sabtu itu lagi sangat terik, tapi anginnya masih cukup adem buat duduk-duduk santai.
Cappuccino, ice latte dan canelé menemani kami menghabiskan waktu pecahan luar Brooklyn Roasting Company sambil bersantai. Sesekali ada kapal lewat menyusuri sungai, kami iseng melambaikan tangan yang juga dibalas lambaian tangan penumpang kapal tersebut.
Aura sibuk dengan boneka Elmo yang dia pilih sebagai kenang-kenangan dari Universal Studios Japan, sesekali Aura menawari Elmo untuk merasakan ice latte dan memberi Elmo hujan gula pasir.
Sambil menikmati langit biru, saya masih dalam keadaan percaya-nggak-percaya pada kenyataan bahwa tahun ini kami bertiga sanggup traveling terus bersama. Mengingat waktu awal-awal ijab kabul saya dan Abenk, saya jarang banget sanggup liburan sebab liburan bukan sesuatu yang jadi prioritas dikala itu. Banyak faktor lain kenapa kami jarang traveling dikala itu, salah satunya sebab faktor finansial yang belum tertata dengan baik.
Ngomong-ngomong traveling, sahabat dari rombongan USJ kemarin mewawancarai saya wacana traveling bersama keluarga. “Menurut Andra, kenapa traveling itu penting buat keluarga?”
Spontan saja saya jawab, “Traveling itu nggak melulu soal liburan atau jalan-jalan, tapi bagi saya traveling juga momen untuk memperkaya diri (dan anggota keluarga lainnya) dengan wawasan, petualangan dan hal-hal baru.”
Sekarang semenjak ada Aura Suri, banyak hal yang sanggup saya ajarkan lewat traveling. Aura sanggup dibilang cukup gampang menyesuaikan diri dengan hal-hal baru, ibarat cuaca, makanan, transportasi dll. Dengan traveling saya juga sanggup keluar dari rutinitas sehari-hari.
Biasanya kalau habis traveling bukan malas kerja, justru semangat banget beraktifitas sebab banyak yang sanggup dibagikan, dijadikan ide dan saya banyak sanggup ide untuk berkarya. Makanya saya selalu bawa jurnal kemana-mana biar ide nggak hilang begitu saja.
Jadi, traveling buat saya sangat penting. Ini juga merupakan bonding time antara saya, Abenk dan Aura.
Tiga hari di Osaka rasanya ibarat menghabiskan satu ahad penuh disana, liburan yang memuaskan, menyenangkan dan memorable sekali untuk saya. Aura juga keliatan senang apalagi sanggup ketemu idola-idolanya yaitu Elmo, dinosaurus di USJ dan Spider-Man.
Hari terakhir ditutup dengan manis, kami makan siang di Fukuki Sushi di LUCUA dan main air sebelum pulang ke hotel. Apa yang direncanakan hari itu berjalan sukses, kami bertiga pulang dengan rasa puas dan senang!
Read more: Exploring Universal Studios Japan with Dwidaya Tour
Nggak kerasa deh, tiga bulan lagi jikalau lancar kami akan kembali ke Jepang untuk traveling ke tempat-tempat yang belum kami kunjungi sebelumnya. One thing I know for sure, jikalau kita punya mimpi dan percaya dengan mimpi kita – diiringi dengan usaha, kerja keras dan doa – niscaya Tuhan menunjukkan jalan untuk kita.
Dulu berlibur ke luar negeri rasanya hanya ‘mimpi’, tapi semakin remaja saya semakin percaya bahwa mimpi itu sanggup menjadi nyata. Jangan takut bermimpi ya teman-teman, thanks for reading!
No comments: